Sabtu, 14 April 2012
Dalil dan Hadits tentang Tali Silaturahmi
Memutus tali silaturahmi adalah
sesuatu yang dilarang oleh agama
Islam. Dalam Q.S an-Nisa’: 1, Allah
berfirman, “Dan bertaqwalah kepada
Allah yang dengan mempergunakan
nama-namaNya, kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan
silaturahmi.”
Dalam kitab Ahkam al-Qur’an-nya,
Ibnu al-Arabi menafsirkan ayat ini
dengan: “Takutlah kepada Allah untuk
berdosa kepada-Nya dan takutlah untuk memutus tali silaturahmi”.
Dari Abdullah bin Abi Aufa r.a. berkata,
ketika sore hari pada hari Arafah,
pada waktu kami duduk mengelilingi
Rasulullah saw, tiba-tiba beliau
bersabda, “Jika di majelis ini ada orang yang memutuskan silaturahmi, silahkan
berdiri, jangan duduk bersama kami.”
Dan ketika itu, diantara yang hadir
hanya ada satu yang berdiri, dan
itupun duduk di kejauhan. Dan dalam
waktu yang tidak lama, ia kemudian duduk kembali.
Rasulullah bertanya kepadanya,”Karena
diantara yang hadir hanya kamu yang
berdiri, dan kemudian kamu datang dan
duduk kembali, apa sesungguhnya yang
terjadi? Ia kemudian berkata, “Begitu mendengar sabda Engkau, saya segera
menemui bibi saya yang telah
memutuskan silaturahmi dengan saya.
Karena kedatangan saya tersebut, ia
berkata, “Untuk apa kamu dating, tidak
seperti biasanya kamu dating kemari.” Lalu saya menyampaikan apa yang
telah Engkau sabdakan. Kemudian ia
memintakan ampunan untuk saya, dan
saya meminta ampunan untuknya
(setelah kami berdamai, lalu saya
datang lagi ke sini). Lalu Rasulullah bersabda, “Kamu telah
melakukan perbuatan yang baik,
duduklah, rahmat Allah tidak akan
turun ke atas suatu kaum jika di
dalamnya ada orang yang memutuskan
silaturahmi.” Rasulullah pernah bersabda,”Tidak ada
satu kebaikanpun yang pahalanya lebih
cepat diperoleh daripada silaturahmi,
dan tidak aka satu dosapun yang
adzabnya lebih cepat diperoleh di dunia,
disamping akan diperoleh di akherat, melebihi kezaliman dan memutuskan tali
silaturahmi.”
Dalam sebuah riwayat lain, dari Anas
r.a, ia berkata bahwa Rasullah saw
bersabda, “Barangsiapa yang suka
dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya (dipanjangkan
umurnya), hendaknya ia menyambung
tali silaturahmi. [Mutafaq ‘alaih]
Ali r.a meriwayatkan dalam sebuah
hadist, “Barangsiapa yang mengambil
tanggungjawab atas suatu perkara, aku akan menjamin baginya empat perkara.
Barangsiapa bersilaturahmi, umurnya
akan dipanjangkan, kawan-kawannya
akan cinta kepadanya, rezekinya akan
dipalangkan, dan ia aman masuk ke
dalam surga. (Kanzul ‘Ummal). Al-Qurthubi mengatakan, “Seluruh
agama sepakat bahwa menyambung
silaturahmi wajib dan memutuskannya
diharamkan“. Ibnu Abidin al-Hanafi
mengatakan;”Menyambung silaturahmi
wajib meskipun hanya dengan mengucapkan salam, memberi hadiah,
memberi pertolongan, duduk bareng,
ngobrol, bersikap ramah dan berbuat
baik. Kalau seseorang yang hendak
disilaturahmi berada di lain tempat
cukup dengan berkirim surat, namun lebih afdol kalau ia bisa berkunjung ke
tempat tinggalnya”.
Orang yang menyambung silaturahmi
akan mendapat balasan di dunia
berupa: kedekatan kepada Allah,
rezekinya diluaskan, umurnya dipanjangkan, rumahnya dimakmurkan,
tercegah dari mati dengan cara tidak
baik, dicintai Allah dan dicintai
keluarganya.
Yang lebih penting dari itu semua, di
akhirat kelak, ia akan mendapat balasan surga dari Allah SWT:
Rasulullah ditanya oleh seorang
sahabat, “Wahai Rasulullah kabarkanlah
kepadaku amal yang dapat memasukkan
akan ke surga”. Rasulullah menjawab;
“Engkau menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala
sesuatu, engkau dirikan shalat, tunaikan
zakat dan engkau menyambung
silaturahmi“. (HR. Bukhari).
Dan yang terakhir, Rasulullah pernah
berkata pada sahabat Abu Bakar ash- Shiddiq r.a bahwa tiga perkara berikut
ini benar adanya. Pertama,
barangsiapa yang dizalimi kemudian ia
memaafkan, maka kemuliannya akan
bertambah. Kedua, barangsiapa yang
meminta-minta untuk meningkatkan hartanya, maka, hartanya akan
berkurang. Ketiga, barangsiapa yang
membuka pintu pemberian dan
silaturahmi, maka hartanya kan
bertambah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar